Mengonsumsi Kopi Setiap Hari: Bahaya atau Tidak?
6 Januari 2025

Mengonsumsi Kopi Setiap Hari: Bahaya atau Tidak?

Konsumsi kopi setiap hari menjadi kebiasaan bagi banyak orang di seluruh dunia. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah, apakah kebiasaan ini berbahaya bagi kesehatan? Menurut pakar kesehatan, jawabannya bisa bervariasi tergantung pada seberapa banyak kopi yang dikonsumsi dan kondisi kesehatan individu.Manfaat Kopi untuk KesehatanKopi ternyata tidak hanya memberikan dorongan energi di pagi hari, tetapi juga memiliki beberapa manfaat kesehatan yang signifikan. Kandungan kafein dalam kopi diketahui dapat meningkatkan kewaspadaan, fokus, dan performa fisik. Bahkan, beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah moderat dapat mengurangi risiko penyakit seperti Parkinson, diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker.Selain itu, kopi mengandung antioksidan yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh dan mendukung kesehatan jantung. Banyak orang juga merasa kopi dapat meningkatkan mood mereka berkat peningkatan kadar hormon serotonin dan dopamin.Potensi Risiko KesehatanNamun, meski bermanfaat, konsumsi kopi yang berlebihan dapat menimbulkan masalah. Salah satu dampak yang sering dirasakan adalah gangguan tidur. Kafein dapat mengganggu pola tidur, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar atau terlalu dekat dengan waktu tidur malam. Hal ini dapat menyebabkan insomnia dan kelelahan yang mengganggu aktivitas sehari-hari.Selain itu, kopi yang bersifat asam bisa memicu gangguan pencernaan, seperti maag dan refluks asam. Konsumsi kopi juga dapat meningkatkan kecemasan dan stres pada sebagian orang, serta menyebabkan peningkatan tekanan darah, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap kafein.Pakar kesehatan juga mengingatkan tentang potensi ketergantungan kafein. Konsumsi kopi yang berlebihan setiap hari bisa membuat seseorang merasa sangat bergantung pada kafein, dan mengakibatkan gejala seperti sakit kepala dan kelelahan saat mencoba mengurangi konsumsi kopi.Berapa Banyak Kopi yang Aman?Menurut banyak ahli kesehatan, konsumsi hingga 3-4 cangkir kopi per hari (sekitar 300-400 mg kafein) dianggap aman bagi sebagian besar orang dewasa yang sehat. Namun, bagi mereka yang memiliki kondisi medis tertentu, seperti gangguan jantung atau hipertensi, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai batas konsumsi yang tepat.KesimpulanKonsumsi kopi setiap hari dapat memberikan manfaat, asalkan dilakukan dengan bijak dan tidak berlebihan. Dengan memperhatikan dosis yang tepat dan memperhatikan respons tubuh, kopi bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat. Namun, bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan tertentu, penting untuk memantau asupan kafein dan mengonsultasikannya dengan tenaga medis.

Gangguan Jantung Fibrilasi Atrium Kini Bisa Ditangani dengan PFA, Apa Itu?
3 Januari 2025

Gangguan Jantung Fibrilasi Atrium Kini Bisa Ditangani dengan PFA, Apa Itu?

Teknologi pulsed-field ablation (PFA) banyak digunakan di seluruh dunia untuk pengobatan fibrilasi atrium, jenis gangguan irama jantung atau aritmia yang banyak diderita masyarakat Indonesia. Teknologi ini bekerja melalui proses electroporation, yaitu pengiriman gelombang listrik pendek yang membuka pori-pori membran sel sehingga jaringan yang ditargetkan dapat dihancurkan dengan aman tanpa memengaruhi jaringan lainnya. “Pulsed Field Ablation (PFA) adalah sebuah game changer dalam pengobatan fibrilasi atrium. Tidak hanya teknologi ini membawa standar baru dalam efektivitas pengobatan, tetapi juga menempatkan kenyamanan dan keamanan pasien sebagai prioritas utama," ujar dr. Sunu Budhi Raharjo, Sp.JP(K), PhD, ahli aritmia di Heartology, dalam rilis yang diterima KOMPAS.com, Kamis (2/1/2025).Menurut Sunu, selain penyakit jantung koroner, gangguan irama jantung atau aritmia menjadi penyumbang penyakit jantung yang signifikan. Adapun jumlah penderita fibrilasi atrium (FA) diperkirakan mencapai tiga juta penduduk dengan prevalensi yang semakin meningkat"Normalnya, jantung akan berdenyut sekitar 60-100 kali per menit saat kita sedang santai, namun pada FA, serambi jantung bisa berdenyut lebih dari 400 kali per menit. Kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya penggumpalan darah dan gagal jantung. Penggumpalan darah yang terbentuk dapat mengakibatkan terjadinya stroke," jelas Sunu. Pasien FA mempunyai risiko 4-5 kali lipat terjadinya stroke dibanding pasien yang bukan FA. Selain itu, denyut serambi jantung yang supercepat dan tidak teratur meningkatkan risiko terjadinya gagal jantung dan meningkatkan mortalitas pasien FA.Selama ini penanganan fibrilasi atrium meliputi terapi obat-obatan (medikamentosa), kontrol faktor risiko, dan kateter ablasi. Pasien yang tidak mempan dengan obat-obatan, kata Sunu, perlu dilakukan tindakan kateter ablasi untuk mencegah memburuknya fungsi pompa jantung atau gagal jantung, menurunkan risiko stroke dan memperpanjang usia pasien. Kateter ablasi adalah tindakan invasif minimal non-bedah menggunakan kateter yang dimasukkan melalui pembuluh darah di paha dan didorong ke dalam jantung untuk mengidentifikasi dan mematikan sumber aritmianya.Secara umum, kata Sunu, tindakan kateter ablasi dapat dilakukan menggunakan ablasi thermal dan non-thermal. Ablasi thermal dapat menggunakan energi radiofrekuensi, yaitu energi panas untuk menciptakan lesi, atau energi krio (cryo) yang menggunakan energi dingin untuk membekukan jaringan. Sedangkan teknologi ablasi non-thermal yang saat ini banyak digunakan di seluruh dunia adalah pulsed-field ablation (PFA).  "Oleh karena sifat terapinya yang selektif seperti ini, maka tindakan ablasi dengan PFA ini lebih cepat, lebih efektif dan lebih aman bagi pasien," kata Sunu lagi.Dia mengatakan, Heartology Cardiovascular Hospital adalah rumah sakit pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi Pulsed Field Ablation (PFA) dalam tatalaksana fibrilasi atrium. Tindakan dilakukan pada tanggal 28 Desember 2024 pada seorang pasien, usia 65 tahun, dari Sumatera Barat yang telah lama mengalami FA. Keluhan yang dirasakan terutama berupa berdebar, dada tidak nyaman dan mudah lelah. Pasien telah menjalani pengobatan FA di daerah asalnya selama beberapa tahun, namun aritmia (FA) nya belum sembuh.  "Teknologi ini menghadirkan harapan baru bagi pasien dengan gangguan irama jantung," kata Sunu. 

Alasan Pentingnya Makan Real Food untuk Kesehatan
30 Desember 2024

Alasan Pentingnya Makan Real Food untuk Kesehatan

Jakarta, 30 Desember 2024 — Makanan alami atau yang sering disebut sebagai real food—yaitu makanan yang tidak diproses atau diolah secara berlebihan—semakin dianggap sebagai pilihan terbaik untuk menjaga kesehatan tubuh. Di tengah maraknya makanan olahan dan cepat saji, pakar gizi dan kesehatan memperingatkan bahwa konsumsi real food dapat memberikan sejumlah manfaat penting bagi tubuh, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.Mengurangi Risiko Penyakit Kronis Mengonsumsi makanan alami yang kaya akan nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa pengolahan berlebihan, terbukti dapat mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. Sebuah studi yang diterbitkan oleh Journal of Clinical Nutrition menyebutkan bahwa pola makan berbasis makanan alami dapat membantu menjaga berat badan yang sehat dan mengatur kadar gula darah.Meningkatkan Kualitas Tidur Makanan alami yang tinggi serat dan rendah lemak trans dapat membantu mengatur proses metabolisme tubuh, yang berdampak langsung pada kualitas tidur. Nutrisi yang terdapat dalam real food membantu tubuh untuk tidur lebih nyenyak dan pulih dengan lebih baik setelah beraktivitas seharian.Meningkatkan Kesehatan Mental Tidak hanya bermanfaat untuk fisik, konsumsi makanan alami juga dapat memberikan dampak positif pada kesehatan mental. Penelitian menunjukkan bahwa pola makan yang kaya akan nutrisi dan rendah bahan kimia tambahan, seperti pengawet dan pewarna, dapat meningkatkan mood dan mengurangi risiko gangguan mental seperti depresi dan kecemasan.Meningkatkan Energi Tubuh Salah satu manfaat utama dari makan real food adalah peningkatan energi yang lebih stabil sepanjang hari. Makanan alami mengandung karbohidrat kompleks, protein berkualitas, serta lemak sehat yang memberikan energi lebih lama tanpa lonjakan gula darah yang drastis. Ini membantu tubuh tetap aktif tanpa merasa cepat lelah atau lesu.Memperbaiki Sistem Pencernaan Serat yang terdapat dalam banyak jenis real food—terutama buah, sayur, dan biji-bijian—membantu meningkatkan fungsi sistem pencernaan, mencegah sembelit, dan menjaga keseimbangan mikrobiota usus. Sebuah penelitian di American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa konsumsi makanan alami yang kaya serat sangat bermanfaat bagi pencernaan dan kesehatan usus secara keseluruhan.Menghindari Bahan Kimia Berbahaya Makanan olahan dan cepat saji sering mengandung bahan tambahan kimia, pengawet, serta pewarna buatan yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Makan real food yang minim proses pengolahan membantu mengurangi paparan tubuh terhadap bahan kimia berbahaya yang dapat menyebabkan gangguan metabolisme dan berisiko meningkatkan perkembangan penyakit kanker.Kesimpulan Mengganti kebiasaan makan makanan olahan dengan real food adalah langkah penting untuk menjaga tubuh tetap sehat, meningkatkan energi, memperbaiki fungsi pencernaan, serta mengurangi risiko berbagai penyakit kronis. Dengan lebih banyak mengonsumsi makanan alami, tubuh akan mendapatkan pasokan nutrisi yang lebih baik dan terhindar dari efek negatif bahan kimia berbahaya yang biasa terkandung dalam makanan olahan.Dengan begitu, penting bagi kita untuk semakin sadar akan pilihan makanan yang kita konsumsi, demi kualitas hidup yang lebih baik.#RealFood #MakananAlami #Kesehatan #GiziSeimbang #PolaMakanSehat #KesehatanMental #GayaHidupSehat #Inilahcom

Masalah Kesehatan Mental Remaja Meningkat
24 Desember 2024

Masalah Kesehatan Mental Remaja Meningkat

Masalah kesehatan mental di kalangan remaja terus meningkat dan menjadi perhatian serius. Ada beberapa faktor yang menjadi pemicunya, antara lain trauma, pola pengasuhan yang kurang tepat, serta penggunaan gadget yang tidak terkendali.Psikolog sekaligus Praktisi Perlindungan Perempuan dan Anak di Jawa Timur, Riza Wahyuni, SpSi, MSi, mengungkapkan bahwa beberapa faktor pemicu tersebut adalah trauma yang tidak ditangani dengan baik, pola pengasuhan yang tidak mendukung, serta kebiasaan buruk dalam menggunakan gadget. "Trauma yang tidak ditangani dengan baik, pola pengasuhan yang tidak mendukung, serta kebiasaan buruk dalam menggunakan gadget bisa membuat remaja kehilangan rasa percaya diri. Akibatnya, mereka kesulitan memenuhi harapan diri sendiri, yang pada akhirnya memicu gangguan mental," jelas Riza saat dikonfirmasi oleh detikJatim, Senin (23/12/2024).Menurut Riza, gangguan mental yang tidak segera ditangani dapat berkembang menjadi masalah serius, seperti delusi atau halusinasi. Ia menegaskan pentingnya deteksi dini dan intervensi profesional dalam menangani masalah ini. "Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Ketika remaja menunjukkan gejala seperti overthinking, bisikan-bisikan, atau halusinasi, segera bawa mereka ke psikolog atau psikiater. Stres ringan itu normal, tetapi jika sudah berlebihan hingga mengganggu kehidupan sehari-hari, maka mereka perlu mendapatkan bantuan," tegas Riza.Selain itu, Riza juga menyoroti pentingnya peran orang tua dalam menjaga kesehatan mental anak-anak mereka. Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mental harus terus ditingkatkan agar remaja dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. "Bisa jadi ada masalah dalam pengasuhan atau kesehatan mental mereka yang perlu diperiksa. Oleh karena itu, peran orang tua sangat penting dalam menjaga kesehatan mental anak-anak mereka," terangnya.Diketahui, kesehatan mental terpilih sebagai Kata Tahun Ini 2024 oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa). Penetapan ini didasarkan pada hasil penelusuran yang menunjukkan bahwa frasa "kesehatan mental" paling banyak dicari oleh pengguna bahasa Indonesia sepanjang 2024, khususnya oleh generasi Z.Mengutip dari detikHealth, Kepala Badan Bahasa, E Aminudin Azi, menjelaskan bahwa lebih dari 6 juta pengguna internet mencari istilah ini selama tahun 2024. "Generasi Z sangat peduli terhadap kondisi kesehatan mental," ujar Aminudin dalam Taklimat Media Capaian Kinerja Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa serta Kata Tahun Ini di Kantor Badan Bahasa, Jakarta, pada Senin (16/12/2024).

«»

Ikuti update berita terbaru kami di sosial media

Punya pertanyaan?

Hubungi Kami
donate

Kirim donasi untuk mereka yang membutuhkan

Donasi sekarang